Kamis, 05 Mei 2011

maulid-secapa 2011.jpg

Secapa Angkatan Darat Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1432 H

Komandan Secapa Angkatan Darat Brigjen TNI Ridwan, didampingi para perwira ahli, pejabat Distribusi A dan B, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Secapaad beserta Pengurus, dan warga Secapa Angkatan Darat, mengikuti acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 Hijriyah, bertempat di Masjid Sabiilul Iman, Secapaad, Bandung, Sabtu (12/3).

Pada setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wasallam, kita diingatkan kembali untuk mensyukuri kemahabesaran Illahi yang telah mengutus Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang menjadi pedoman bagi kita dalam melaksanakan tugas dalam dimensi hablum minallah hablum minannas, yaitu hubungan vertikal manusia dengan sang penciptanya dan hubungan horisontal antar sesama manusia. Melalui peringatan Maulid ini, kita diingatkan pula untuk mawas diri sejauhmana kita telah mengaktualisasikan ajaran agama yang diwahyukan oleh Allah Subhanahu Wata'ala melalui Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wasallam.


Dalam kesempatan tersebut, Komandan mengatakan, Rasulullah dengan kepribadiannya yang sempurna telah memberikan suri tauladan kepada kita untuk memiliki semangat pantang menyerah dalam upaya menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Upaya menegakkan hal-hal yang baik dan memerangi hal-hal yang buruk, akan selalu kita hadapi dalam dinamika kehidupan kita. Oleh karenanya, ketauladanan Rasulullah tersebut, perlu kita padukan dengan pedoman dasar yang kita miliki, baik sebagai Prajurit, Pegawai Negeri Sipil maupun sebagai anggota masyarakat, sehingga sikap, tutur kata dan tindakan kita, senantiasa dapat memberikan ketenangan dan ketentraman bagi masyarakat dimanapun kita berada dan bertugas. Disamping itu, kita harus senantiasa meneguhkan keimanan dan memantapkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita mampu menghadapi dinamika dan perkembangan situasi dengan kejernihan pikiran, kebersihan hati nurani dan dengan cara bertindak sesuai dengan tuntunan yang diridhoi-Nya.

Hal ini sangatlah relevan dengan tema peringatan kita kali ini yaitu "Jadikan Hikmah Dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Landasan Moral Prajurit Dalam Rangka Menyukseskan Pelaksanaan Tugas Pokok". Tema tersebut menuntut komitmen kita untuk tetap konsisten dalam setiap pelaksanaan tugas saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karenanya, agar tema ini dijadikan sebagai sumber insipirasi bagi Prajuri dan PNS Secapa Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas.

Untuk lebih memahami hikmah peringatan Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wasallam, dilaksanakan pencerahan berupa ceramah agama yang disampaikan oleh Bapak Ustad Ayi Rohidin. Dalam ceramahnya ustad Ayi menyampaikan bahwa ada lima hal yang harus kita jaga sebagai umat manusia yaitu :

1. Wajib menjaga Agama yaitu dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah SWT.

2. Jaga/ rawat akal dan pikiran kita jangan diisi oleh informasi yang buruk.

3. Jaga harta kita yaitu darimana kita mendapatkan harta dan digunakan untuk apa dan jangan mendapat harta yang haram.

4 Menjaga diri kita.

5. Menjaga darah kita yaitu jaga tatapan, bicara/ lisan dan perilaku kita.

Mudah-mudahan acara ini, dapat menjadikan pendorong semangat dalam melaksanakan tugas serta mewujudkan keikhlasan dalam melaksanakan tanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga maupun satuan. (Penhumas Secapaad)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

maulid-secapa 2011.jpg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Selasa, 03 Mei 2011

Seni mengajar (2)

Seni mengajar (sambungan)


(7) Transfer ilmu... sungguh ia adalah sebuah seni dimana orang perorang memiliki keunikan.

Adanya ketentuan mengajar merupakan transfer ilmu/keterampilan dari orang lain, dari buku atau dari Al-Quran/al-Haditspun, boleh saja diabaikan, dicoba atau dijadikan pedoman.

Yg penting adalah kumaha carana supaya "beunghar" melalui mengajar.

(8) Oleh karena mengajar adalah sebuah seni, maka tidaklah dpt dipaksa utk diseragamkan seninya mengajar. Haleuang dendang "acha²" seorang pengajar sangat bergantung pd kesungguhannya utk mentranfer ilmu/keterampilannya.

Jadi, skrg bergantung pd latihan "acha²"nya mengajar weh karena memang berdendang mah bisa dilatih walau tdk akan persis sama dg yag aslinya (standar yg baku).

(9) Dendang mendayu pengajar bisa saja menjenuhkan pelajar jika dendangannya "gitu² mulu". Pengajar benar² kudu kreatif dlm mengemas ilmu/keterampilan yg ingin ditransfernya.

Ingat, nomor rekening (norek) setiap anak berbeda. Kabayang kan kalo noreknya teu konek? Mana mungkin transfernya dpt berhasil...

(10) Koneksitas pembelajaran ditentukan oleh pengajar & pelajar. Ke-dua²nya memiliki syarat utk mengefektifkan interaksi mrk. Syarat bagi pengajar dan pelajar mungkin berbeda, tp PASTI ada syarat utama yg hrs dimiliki Ke-dua²nya.
Cari syarat yg sama utk konek? Aaaapa ya....?

Menurut saya sih, ikhlas. Ya, Ke-dua²nya hrs IKHLAS. Pengajar dan pelajar benar² ikhlas berkegiatan se-mata² hanya utk mengagungkan Alloh melalui ilmu yg dipelajari mereka.

(11) Mengajar dg ikhlas bukanlah suatu masalah. Keikhlasan yg mencakup sebelum, ketika dan setelah mengajar.

Sebelum mengajar, segalanya disiapkan. "Gura giru" dlm waktu, "lengkap dg perangkat dan rencana", dsb. Ketika mengajar, antusias, responsip, kreatif, tabah, dsb. Sedangkan setelah mengajar, selalu ada evaluasi, selalu memikirkan bentuk terbaik utk hasil yg baik dlm rangka membantu pelajar meningkatkan ilmu/keterampilannya.

(12) Seni Mengajar (Tulisan_terakhir.com)

Ilmu/keterampilan yg ditransfer akan menjadi amal soleh yg menjadi jariyah.

Mudah2an Alloh anugrahkan rahmat-NYA utk kita.

Sekian.

Mangga, wilujeng beraktivitas.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Minggu, 01 Mei 2011

Seni Mengajar (1)

Tulisan sederhana mulai 20 April 2011 diperuntukkan bagi sahabat2ku. Mudah2an bermanfaat.


Seni Mengajar

(1) Mengajar adalah memindahkan ilmu atau keterampilan pd org lain.

Ada banyak metode yg dikenalkan para ahli utk kegiatan yg satu ini yg penting ilmu/keterampilan jd pindah kpd pihak lain.

Yg pasti, mengajar adalah sebuah seni dimana org perorang berbeda cara melakukannya.

Ya, selamat memikirkan cara yg selama ini anda lakukan sebab hanya anda yg tau ttg hal tsb. Tengoklah dg hati terbuka akan efektifitas hasil mengajar anda.

(2) Ada teman yg bertanya, bgmn dg membimbing dan menolong apakah itu mengajar?

Saya hanya bisa katakan, bahwa membimbing dan menolong adalah cara mengajar. Dg bimbingan dan pertolongan kita, seseorang bisa menjadi memiliki ilmu/keterampilan. Dan tentu yg penting adalah, bimbingan dan pertolongan kita itu membuatnya memahami apa yg dibimbing/ditolongkan kpdnya itu.

Dari pengertian itulah ia memiliki ilmu/keterampilan sehingga ia berbuat atas dasar apa yg dipahaminya.

(3) Membuat mengerti. Hmm, inilah tugas utama pengajar... Para pelajar dg mudah mengerti apa yg dimaksudkan oleh pengajar. Kemudahan yg muncul dari kebeningan pikiran dan bersihnya perasaan. Ketentraman dan kekaguman bisa mendorongnya mudah memahami apa yg disampaikan pengajar.

Ya, begitulah mengajar. Dia bukan tugas yg mudah. Didalamnya banyak hal yg memerlukan perhatian. Efektifitasnya bergantung pd situasi dan kondisi pelajar. Pengajar ingin membantu dan menolong pelajarnya mendapatkan pengertian dari ilmu/keterampilan yg disampaikannya...

(4) Mengenal latar belakang pelajar bukanlah sesuatu yg wajib, namun "kejanggalan" pelajar dlm memahami ilmu/keterampilan merupakan bagian dari "kemungkinan" gagalnya pembelajaran.

Itulah kenapa pelaksanaan mengajar kadang2 tidak semulus/semudah yg diduga. Pengajar benar2 harus mengenal pelajarnya...

(5) Ada yg koment begini, "Pa saya mah bukan guru, jd saya tdk mengajar...".

Saya berpendapat, bhw mengajar itu memindahkan ilmu/keterampilan (sedikit ataupun banyak) yg kita punya, sehingga jika ditransfer maka itu artinya kita sdg mengajar. Saya bisa katakan semua kita adalah pengajar. MENGAJAR mah BUKAN HANYA TUGAS GURU. Wios kegiatan se-hari2 ngurus gas oge, angger weh osok ngajar mah.

(6) Dg mengajar maka pindahlah ilmu/keterampilan yg dimiliki dan dg begitu terbukalah peluang "kucuran" nilai pahala walaupun kita sudah tiada. Kucuran yg terus "mengucur" hingga tidak ada lagi yg meneruskan ilmu/keterampilan yg pernah kita berikan.

Mengajar, bisa membuat kita "beunghar"...

(Bersambung)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!